web widgets

Minggu, 14 Februari 2016

Surat kecil untuk Ibu dan Ayah




Memilikimu adalah anugerah terindah bagiku. Tuhan terimakasih telah menghadirkan bidadari kepadaku yaitu ibu dan ayah .

Ibu . . . .
Engkau alasan kenapa aku ada, engkau sosok wanita yang telah melahirkanku hingga aku dapat melihat indahnya dunia. Tanpamu aku adalah gadis kecil yang tidak akan mengerti tentang jiwa seorang wanita.
Ibu . . .
Engkau adalah sosok wanita yang kuat yang pernah aku kenal.  Aku pernah mendengar cerita dari pahlawan  perempuan yang bernama R.A Kartini dan kebetulan namamu adalah Kartini mungkin dulu Alm.kakek memberimu nama Kartini agar kelak engkau menjadi wanita yang tangguh dan terbukti sekarang engkau menjadi sosok wanita yang tangguh dan tak pernah terlihat mengeluh walaupun sebenarnya ragamu sakit.

Ayah . . .
Engkau adalah sosok laki-laki yang telah mengajariku tentang apa arti kehidupan dan mengajariku menjadi sosok wanita yang kuat dan tak pernah menyerah walau sesulit apapun masalah yang dihadapi.
Ayah . . .
Wajahmu selalu terlihat tegar. Walau kulitmu terlihat mulai keriput dan tubuhmu tak sekekar dahulu, namun aku masih sangat mengenalmu sebagai sosok laki-laki yang selalu memberikan semangat dan cinta hingga rela berkorban banting tulang demi membahagiakan keluarga.
Ayah ibu . . . ku tuliskan surat kecil ini aku ingin meminta maaf  kepada kalian. Betapa sering aku mengecewakan kalian dengan keluh kesahku dan betapa tak tau dirinya aku meminta uang saku yang lebih padahal dibalik itu keringat kalian bercucuran untuk mendapatkan nilai rupiah itu. Maafkan aku yang belum bisa membahagiakan kalian dan belum bisa menjadi anak yang membanggakan.

Ayah ibu . . .
Terimakasih kalian telah meluangkan waktu untuk membesarkanku , sabar dalam menghadapi sikap dan perilakuku selama ini , terimakasih telah memberikanku kasih sayang yang begitu besar dan telah membimbingku mendidikku hingga sekarang. Mungkin kata terimakasih tak dapat membalas semua jasa kalian kepadaku. Namun aku berharapan  “Semoga Allah memberikan kalian umur yang panjang hingga suatu hari nanti aku bisa membahagiankan kalian dan bisa menjadi anak yang dapat kalian banggakan” amin. Kalian adalah sumber penyemangatku  “Aku mencintaimu AYAH IBU “ .

L.I.N.D.A M.A.N.I.S

Lembehan tanganmu ing sore iku
Iseh ngelingake tekan saiki
Najan wis suwe ora ketemu nanging ora bisa lali marang sliramu
Dino-dino amung tansah eling marang sliramu
Aku amung bisa mandang fotomu kang ana ing dompetku

Mbayangake lungguh bareng karo awakmu
Amung iku ketemu ing angen-angenku
Najan sakkedeping mata wis marem ing atiku
Iseh bisa nyawang guyumu
Sak temene aku ora ngapusi iseh tresno sliramu

Selasa, 26 Januari 2016

Seberapa jauh cinta harus dipertahankan?


Manusia itu diciptakan untuk berpasangan, saling melengkapi dan saling mencintai. Nah, disini aku akan menceritakan sedikit tentang arti CINTA.

CINTA, apa itu cinta ?
CINTA adalah salah satu karunia yang diberikan oleh Allah SWT  pada hambanya. Cinta datang begitu saja, datang dan pergi tanpa ijin dan permisi.  Seperti penggalan puisi Kahlil Gibran Cinta " Jangan kau kira CINTA datang dari keakraban yang lama & karena pendekatan yang tekun, CINTA ADALAH AKAR KECOCOKAN JIWA dan jika itu tidak pernah ada, CINTA tidak akan tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia."

CINTA . . .
Siapa saja pasti akrab dengan kata ini, entah dari usia muda(anak SD) bahkan sampai dengan usia tua (kakek dan nenek).  Orang yang sedang jatuh cinta pasti memimpikan untuk selalu bersama dengan yang dicinta sampai maut memisahkan. Tapi jika dalam perjalanan merajut kasih itu kita malah tak ada kebahagiaan, apakah cinta itu harus dipaksakan untuk dipertahankan? Sebagian besar wanita pasti memimpikan untuk memiliki cinta sempurna, bertemu, saling setia dalam hubungan, tak ada kata kasar, tak ada masalah, dan happy ending di pelaminan bersama kekasih tercinta.

WANITA. . . . .  Wanita adalah makhluk tuhan paling setia, meski tak jarang selalu dikecewakan pasangannya. Dan jika telah jatuh cinta pada seseorang, wanita akan berusaha maksimal untuk merawat cintanya. Tapi lain halnya jika si Dia yang dicinta ternyata tak seperti harapan, lebih sering menyakiti hati daripada memberi cinta yang damai, sepertinya perlu dipikirkan lagi dengan logika.

Hmmmm .. yaa  seperti kata Mario Teguh sang motivator  kalo tidak salah berbunyi seperti ini , " Tak ada salahnya menurutkan hati, tapi jika terus terluka karenanya, ada baiknya perhatikan logika..", Dia yang benar-benar mencintai akan berpikir beribu-ribu kali untuk menyakiti orang dicintainya. Dan jika suatu saat terjadi pertengkaran / mungkin yang lebih ekstrim lagi seperti putus cinta, wanita pasti cenderung akan lebih memaafkan dan menganggap kondisi ini akan membaik seperti biasanya yang dialami dalam suatu hubungan dan mereka bakal balik lagi. memang wajar jika sebagian berpikir demikian, tetapi ada saatnya kita tak harus " kembali ", berikut alasan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk " kembali " :   

1). Apakah anda yakin akan bertahan dan yakin sepenuhnya pasangan anda tidak akan mengulangi lagi kesalahan yang sama?
2). Apakah sikapnya menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik pada anda?
3). Apakah setelah pertengkaran dia berusaha menghubungi anda dan mengkomunikasikan masalah kalian? jika tidak, pikirkan lagi untuk kembali bersamanya karena hubungan yang sehat adalah jika dua pihak saling mengisi dan melengkapi serta berkomukasi dengan baik.
4). Apakah anda yakin anda telah memaafkannya atau hanya emosi sesaat dan hanya mengulur waktu untuk perpisahan yang sesungguhnya?
5). Berpikirlah untuk masa depan hubungan (pernikahan), jika tak ada prospek ke pernikahan ada baiknya anda berpikir ulang untuk kembali bersamanya, bukankah tujuan dalam suatu hubungan adalah pernikahan?
Itulah beberapa alas an yang dapat saya sampaikan. Mungkin bisa menjadi pertimbangan buat kalian yang baca baik cowo ataupun cewe untuk "kembali", jika jawabannya lebih banyak minusnya dan kita sendiri lebih banyak tidak yakinnya maka coba kita pikirkan lagi seberapa pantas hubungan dengan dia kita pertahankan? jangan terburu nafsu untuk kembali jika itu malah akan semakin membuat kita menderita batin, Salah-salah malah bikin kita stress dan bukankah hubungan itu tidak hanya melulu cinta buta, tapi juga perlu adanya rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati.
Sebenarnya CINTA itu hanya butuh satu kata “IA” yaitu  C I N T A dan SETIA, CINTA tanpa adanya SETIA maka hal yang kamu lakukan selama ini akan menjadi “SIA-SIA”.Jadi cintai apa yang kalian cintai dengan tulus, dengan perasan, dan dengan pikiran postif,  dan jangan sampai berimbas ke hal yang negatif.

Demikian singkat cerita dari saya. SEMOGA BERMANFAAT (^-^)